HALAMANKANAN.COM, Samarinda – Gaduh pilkada lawan kotak kosong juga menghantui Pilkada Samarinda.
Betapa tidak, hingga dibukanya masa pendaftaran bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda, Selasa 27 Agustus 2024, tercatat baru satu pasangan calon yang telah mendapat usungan partai politik, yakni pasangan Andi Harun dan Saefudin Zuhri.
Pasangan ini telah mengantongi dukungan koalisi gemuk dari 9 partai politik pemilik kursi atau 37 kursi dari 45 kursi di DPRD Samarinda.
Gerindra 9 kursi, PDI Perjuangan 6 kursi, Nasdem 5 kursi, PKS 5 kursi, Demokrat 4 kursi, PAN 4 kursi, PKB 2 kursi, serta Gelora dan PPP masing-masing 1 kursi telah secara resmi menyatakan dukungannya untuk pasangan Andi Harun – Saefudin Zuhri.
Menyisakan Golkar dengan raihan 8 kursi. Apakah Golkar ditinggal?
Mengingat perseteruan beberapa tahun terkahir antara Andi Harun dan Rudi Mas’ud yang notabene adalah Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, tidak menutup kemungkinan Golkar dicampakkan di Pilkada Samarinda.
“Hanya tinggal Partai Golkar saja yang belum ada suratnya, tetapi roman-romannya ke kita, kalau berbeda ya itu sebagai realitas politik,” ujar Andi Harun ditemui usai menerima SK dukungan dari Partai Gerindra di Samarinda, Senin (26/8).
Dikonfirmasi terpisah, sumber internal Golkar Kaltim yang enggan disebut namanya mengaku, Golkar telah menyaring dan mempertimbangkan beberapa nama bakal calon yang masuk radar partai berlambang beringin ini, termasuk Andi Harun-Saefudin Zuhri.
“Belum final, ada beberapa nama yang masih dipertimbangkan termasuk pak Andi Harun. Ini saya masih di DPP, semoga dalam waktu dekat ada keputusan final untuk Samarinda,” ujarnya melalui sambungan telepon seluler.
Jika mengacu pada Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 terkait Pilkada dan PKPU 10/2024, Golkar masih memiliki kesempatan untuk mengusung bakal calon sendiri dan berkoalisi dengan partai Non Parlemen, diantaranya Partai Ummat, PKN, PBB, Hanura, Partai Buruh, PSI, Partai Garuda, dan Perindo.
Isu lawan kotak kosong sebelumnya juga mendera di Pilkada Kaltim, sebelum akhirnya pasangan Isran Noor – Hadi Mulyadi mendapat usungan dari Koalisi PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.
Wacana kotak kosong di Pilkada Kaltim sempat mendapat respon keras dari masyarakat Kaltim yang menolak pilkada lawan kotak kosong. Sejumlah elemen masyarakat pun membangun aliansi untuk mendorong partai-partai agar menghadirkan calon lawan baginoasangan Rudi Mas’ud – Seno Aji yang telah digawangi Koalisi gemuk 44 kursi dari total 55 kursi di DPRD Kaltim.
Gejolak serupa tidak terjadi di Pilkada Samarinda. Pasangan Andi Harun – Saefudin Zuhri yang telah diusung 37 kursi dari 45 kursi di DPRD Samarinda, dan hampir dipastikan melawan kotak kosong, belum terlihat aksi-aksi penolakan seperti yang terjadi jelang Pilkada Kaltim beberapa waktu lalu.
Menurut hasil survei, tingkat kepuasan masyarakat atas kepemimpinan Andi Harun sangat tinggi. Tercatat, 88,4 persen responden masih menginginkan Andi Harun kembali mencalonkan diri sebagai Wali Kota Samarinda periode 2024-2029.
Comment