HALAMANKANAN.COM, Samarinda – Surat rekomendasi Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda terkait operasi rumah biliar selama bulan suci Ramadan mulai menuai dampak negatif, khususnya yang dikeluhkan sejumlah atlet Biliar Samarinda.
Sejumlah atlet Biliar Samarinda mulai mengeluh akibat keterbatasan wadah berlatih akibat dibatasi oleh Disporapar Samarinda.
“Tadinya kan 23 rumah biliar, sekarang cuma 10, gimana ceritanya? Kami mau latihan dimana? Tempatnya aja dibatasi, katanya buat atlet, kok malah nyusahin kamu ya,” ungkap Aconk (nama samaran) seorang atlet Biliar Samarinda yang enggan dipublikasikan nama aslinya.
Keluhan ini bukan tanpa alasan, para atlet yang dipersiapkan untuk mengharumkan nama Samarinda ini mengaku dari 10 arena yang direkomendasikan jauh dari tempat tinggal mereka.
“Jauh dari rumah saya, jadi perlu ongkos untuk latihan. Sementara dari induk (POBSI) tidak menanggung biaya kami latihan,” lanjut Aconk.

Sementara Ali, bukan nama sebenarnya (enggan dipublikasikan) seorang atlet berprestasi Samarinda juga menyayangkan rekomendasi Disporapar yang dianggap tidak tepat.
“Latihan biliar itu perlu kenyamanan, ketenangan, kebiasaan. Saya tidak biasa main di 10 arena itu, jadi harus ada penyesuaian dan butuh waktu.sementara kamu dituntut berprestasi, ini gimana ceritanya ya?” geram Ali.
Ali berharap, POBSI sebagai induk olahraga bisa memperjuangkan kepentingan atlet-atlet biliar selama bulan suci Ramadan ini.
“POBSI jangan diam aja dong, suarakan dong kepentingan atlet-atletnya. Kalau diam saja dianggap menyetujui keputusan ini, dan kami yang jadi korbannya,” tegas Ali.
Sebelumnya, sekretaris POBSI Samarinda, Rizky Indra Hadi mengaku lepas tangan terkait surat Rekomendasi Disporapar yang hanya memperbolehkan 10 rumah Biliar yang beroperasi selama bulan suci Ramadan tahun ini.
“Nah kalau soal itu angkat tangan dah aku, aku nggak tau kalau soal itu, diluar dari aku,” jawabnya.
“Kubilang, kalau Dispora melimpahkan ke kita untuk dibukanya 10 kita bisa angkat tangan, tidak bisa lagi sudah untuk maju itu membela untuk tetap 23,” pungkasnya. *)
Comment