HALAMANKANAN.COM, SAMARINDA – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan di salah satu SD Negeri di Kecamatan Samarinda Utara telah menghabiskan anggaran cukup besar dalam lima hari pelaksanaan.
Program ini mengeluarkan dana sebesar Rp28 juta, dengan rincian 510 porsi makanan seharga Rp11.000 per porsi selama lima hari.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Sani Bin Husain, memberikan tanggapan terkait alokasi anggaran tersebut.
Menurutnya, terdapat polemik mengenai perbedaan harga makanan di Samarinda dibandingkan dengan daerah lain, seperti di Jawa. Selain itu, biaya operasional program tidak termasuk dalam harga per porsi.
“Di tengah polemik ini, perbedaan harga sangat memengaruhi. Terlebih lagi, biaya operasional berada di luar anggaran harga makanan,” ujar Sani saat dihubungi, Sabtu (25/1).
Sani menambahkan, meski alokasi anggaran sebesar 6,5 persen dari APBD Samarinda telah disiapkan, total kebutuhan anggaran untuk program MBG masih belum dapat dipastikan.
Hal ini disebabkan oleh belum adanya Petunjuk Teknis (Juknis) dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan program MBG di Kaltim. Akibatnya, untuk sementara waktu, anggaran yang digunakan bersumber dari APBD.
“Kita bisa menggunakan anggaran 6,5 persen dari APBD Samarinda, tetapi kita harus memastikan apakah itu cukup,” tambahnya.
DPRD Samarinda bersama Pemkot menyatakan komitmen untuk mendukung program MBG. Namun, keduanya masih menunggu kejelasan mengenai anggaran dari pemerintah pusat agar tidak membebani APBD yang sudah terbatas.
“Saya berharap persoalan pendanaan ini dapat diselesaikan di tingkat APBN, sehingga tidak menambah beban pada anggaran daerah,” tutupnya. ADV
Comment